Ketua STAI Nurul Falah Airmolek Dr, Mariatul Hikmah,M.Pd bersama Dr. Wiwied Widianti, M.Pd. dan Dr. Afiq Budiawan, M.HI, sukses melaksanakan program pengabdian masyarakat di Pesantren Syamsudin, Kabupaten Indragiri Hulu. Program ini dilaksanakan selama 2 hari, mulai dari 11 s.d 12 November 2024, dengan fokus pada penguatan komunitas anti-bullying melalui kreativitas berliterasi.
Tujuan dan Fokus Program
Program ini dirancang dengan rangkaian kegiatan komprehensif, mulai dari asesmen pemahaman awal siswa, guru, dan orang tua tentang bullying, hingga sosialisasi nilai-nilai Islam yang berkaitan dengan pencegahan bullying. Tujuan utama dari program ini adalah menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan bebas dari perundungan di sekolah, serta menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya nilai-nilai positif dalam mengatasi bullying.
Pentingnya Pencegahan Bullying
Bullying adalah masalah serius yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Selain berdampak buruk pada korban, bullying juga mengganggu proses belajar-mengajar dan merusak iklim sekolah secara keseluruhan. Oleh karena itu, pencegahan bullying harus melibatkan semua pihak, termasuk sekolah, keluarga, dan masyarakat luas.
Rangkaian Kegiatan Selama dua Hari
Selama 2 hari pelaksanaan, berbagai kegiatan bermanfaat dan interaktif dilaksanakan, di antaranya:
1. Asesmen Awal:
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa, guru, dan orang tua tentang bullying dan langkah-langkah pencegahannya. Hasil asesmen ini menjadi acuan untuk merancang kegiatan lebih lanjut.
2. Sosialisasi Nilai-nilai Islam:
Narasumber dari STAI Nurul Falah memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai Islam yang mengedepankan kasih sayang, kedamaian, dan penghormatan terhadap sesama sebagai dasar pencegahan bullying.Pemahaman tentang pentingnya berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari di sekolah
3. Penyuluhan Hukum Islam:
Materi ini mengedukasi siswa dan pihak sekolah tentang konsekuensi hukum dari tindakan bullying, baik dalam perspektif hukum Islam maupun hukum negara. Memberikan pemahaman kepada siswa dan pihak sekolah tentang pandangan Islam mengenai bullying sebagai tindakan yang dilarang. Melalui penyuluhan ini, siswa diharapkan memahami konsekuensi hukum dari bullying, baik dalam hukum Islam maupun hukum negara, sehingga mereka tergerak untuk menjauhi perilaku tersebut.
4. Latihan Kesadaran Diri:
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa mengendalikan emosi dan mencegah terjadinya tindakan impulsif yang dapat memicu bullying. Membantu siswa mengendalikan reaksi emosionalnya, sehingga mereka tidak terdorong untuk bertindak agresif atau intimidatif terhadap teman-temannya
5. Focus Group Discussion (FGD):
FGD diadakan untuk mendiskusikan peran aktif siswa, guru, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying.
6. Pembentukan Komunitas Anti-Bullying:
Pada akhir program, dibentuk komunitas anti-bullying yang akan berperan sebagai agen perubahan di sekolah. Komunitas ini akan dibimbing oleh guru BK dan narasumber terkait.
7. Workshop Kreativitas Berliterasi:
Dalam kegiatan pelatihan yang dirancang untuk mengajak siswa mengekspresikan pandangan dan pengalaman mereka terhadap bullying melalui media kreatif, seperti puisi, cerita pendek, poster, atau komik. Kegiatan ini dipandu oleh mentor atau fasilitator yang akan mengajarkan teknik dasar dalam menulis, menggambar, dan merancang karya berliterasi. Workshop ini diawali dengan sesi pemahaman tentang bullying dan dilanjutkan dengan proses penciptaan karya kreatif. Siswa kemudian dapat menampilkan atau memamerkan hasil karyanya sebagai bagian dari kampanye
8. Pameran Literasi dan Seni:
Hasil karya siswa dipamerkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah bullying.
9. Asesmen Akhir:
Asesmen ini bertujuan untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa, guru, dan orang tua mengenai bullying setelah mengikuti program.
untuk Masa Depan
Ketua STAI Nurul Falah berharap agar program ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya pencegahan bullying. Diharapkan pula komunitas anti-bullying yang telah terbentuk dapat terus aktif dan berkontribusi menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan karakter positif siswa.
Dengan adanya program ini, diharapkan kasus bullying di sekolah dapat diminimalisir, dan siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, saling menghormati, serta peduli terhadap sesama.